Sabtu, 25 Mei 2013

Diagram Terner


          Diagram tiga sudut atau diagram segita berbentuk segitiga sama sisi dimana sudut-sudutnya ditempati oleh komponen zat. Sisi-sisinya itu terbagi dalam ukuran yang menyatakan bagian 100% zat yang berada pada setiap sudutnya. Untuk menentukan letak titik dalam diagram segitiga yang menggambarkan jumlah kadar dari masing-masing komponen.
          Pada slah satu sisinya ditentukan kedua titik yang menggambarkan jumlah kadar zat dari masing-masing zat yang menduduki sudut pada kedua ujung sisi itu. Dari dua titik ini ditarik garis yang sejajar dengan sisi yang dihadapinya, titik dimana kedua garis itu menyilang, menggambarkan jumlah kadar masing-masing.
            Titik dimana terjadi kesetimbangan antara wujud satu fasa dengan dua fasa dari campuran ketiga komponen tersebut, apabila dihubungkan akan membentuk suatu diagram yang menunjukkan batas-batas antara daerah (region) satu fasa dengan daerah (region) dua fasa. Dua macam campuran pada titik kesetimbangan dapat dihubungkan dengan tie line apabila keduanya dicampurkan menghasilkan campuran  akhir yang berada pada daerah dua fasa. 

Penerapan Diagram terner dalam sistem zat cair tiga komponen 

          Metode yang digunakan adalah titrasi (dengan menambahkan zat ketiga yang mampu menambahkan atau mengurangi kelarutan dari dua campuran yaitu kloroform dan air). serta untuk mencari volume titran pada titik akhir titrasi (yaitu, Titik pada saat tidak terjadi perubahan warna. Yaitu dari larutan bening agak keruh menjadi larutan keruh).

          Kloroform dan air tidak dapat bercampur sempurna membentuk fase tunggal. karena air bersifat polar sedangkan kloroform bersifat semipolar. Perbedaan kepolaran air dan kloroform tidak terlalu besar sehingga kedua larutan tersebut tidak dapat bercampur sempurna. Terbentuknya dua fase yang tidak saling campur sempurna ini, bisa dibedakan antara air dengan kloroform.
          Fasa adalah bagian sistem yang seragam atau homogen diantara sub makroskopisnya, tetapi benar-benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh batasan yang jelas dan baik, fasa disimbolkan dengan P. Sedangkan komponen adalah jumlah minimum dari variabel bebas pilihan yang dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi tiap fasa dari suatu sistem komponen diberi simbol C. Dengan membandingkan berat cairan dengan volume cairan,diperoleh densitas cairan. Densitas kloroform dan air berturut-turut adalah 0,034398g/ml, 1g/ml. Densitas atau massa jenis air,sehingga pada saat kloroform diambil dengan menggunakan pipet volume, cairan kloroform selalu ingin jatuh kebawah (keluar dari pipet).

      Air dengan kloroform ini dititrasi oleh larutan benzena, larutan berubah menjadi keruh. Hal ini terjadi karena pecahnya larutan tiga komponen menjadi dua larutan konjugat terner. Pada kondisi ini campuran yang merupakan fasa tunggal berubah menjadi campuran fasa biner (yaitu satu fasa berupa campuran antara air dan benzena, dan fasa yang lainnya yaitu antara air dan kloroform). Hal ini terjadi karena penambahan benzena pada dua cairan yang dapat bercampur sempurna akan mempengaruhi kelarutan dari cairan air dan kloroform tersebut, dimana benzena akan terlarut sebagian ke dalam air dan kloroform. Pemvariasian volume dimaksudkan untuk memudahkan saat membuat kurva dan mengolahnya menjadi diagram terner. Pada kuva tentu harus didapatkan beberapa titik, karena kurva terdiri lebih dari satu titik.
      Dalam hal ini akan terlihat bahwa peningkatan fraksi mol air diikuti dengan penurunan fraksi mol benzena. Hal ini karena sesuai prinsip “like dissolve like”. Kepolaran benzena berbeda dengan kepolaran air, sehingga benzena semakin sulit larut dengan banyaknya air yang ada, kalaupun bias benzene lebih akan cenderung ke kloroform yang semipolar. Karena itu peningkatan fraksi mol benzene.

      

      




Tidak ada komentar:

Posting Komentar